Ketika jerawat muncul tepat sebelum acara penting, kamu mungkin akan mencoba apa saja untuk menghilangkannya—secepat mungkin. Salah satu trik lama yang paling umum adalah mengoleskan sedikit pasta gigi ke jerawat. Tapi, apakah ini benar-benar berhasil? Dan apakah aman?
Mari kita bahas apa yang sebenarnya terjadi saat kamu mengoleskan pasta gigi ke jerawat, apa efek sementara yang mungkin ditimbulkannya, dan mengapa ini bukanlah solusi ajaib seperti yang banyak orang kira.
Mengapa Orang Menggunakan Pasta Gigi untuk Jerawat
Pasta gigi mengandung bahan-bahan yang terkesan bisa membantu mengatasi jerawat, seperti:
- Baking Soda (Sodium Bicarbonate)
Efek: Mengeksfoliasi secara ringan dan menyerap minyak - Hydrogen Peroxide
Efek: Memiliki sifat antibakteri yang dapat mengurangi bakteri di permukaan kulit - Alkohol (misalnya Etanol, Alkohol Denaturasi)
Efek: Mengeringkan jerawat dengan mengurangi minyak - Triclosan (sekarang dilarang di banyak negara, tapi masih ditemukan pada produk lama)
Efek: Agen antibakteri yang dulu digunakan untuk mengurangi bakteri di mulut - Mentol
Efek: Memberikan sensasi dingin dan menenangkan iritasi, menciptakan rasa “bersih” - Sodium Lauryl Sulfate (SLS)
Efek: Bahan pembersih dan pembusa yang dapat menghilangkan minyak dari kulit - Minyak Atsiri (misalnya Peppermint, Spearmint)
Efek: Mungkin memiliki efek antibakteri ringan dan memberikan sensasi dingin
Banyak dari bahan-bahan ini adalah agen pengering, dan karena jerawat sering dikaitkan dengan kelebihan minyak atau cairan, masuk akal jika orang berpikir bahwa mengeringkan jerawat bisa mempercepat penyembuhannya.
Pasta Gigi Mungkin Sementara Mengecilkan Jerawat
Jika kamu mengoleskan sedikit pasta gigi langsung ke jerawat—terutama jerawat putih atau benjolan merah yang meradang—jerawat tersebut bisa tampak mengecil dalam semalam. Ini terjadi karena banyak formula pasta gigi sangat mengeringkan, yang dapat secara sementara mengurangi peradangan dan minyak di area tersebut.
Namun, ada risikonya:
- Iritasi kulit dan kemerahan
- Kulit kering atau mengelupas
- Rasa terbakar
- Jerawat semakin parah akibat rusaknya lapisan pelindung kulit
Kulit wajah jauh lebih sensitif dibandingkan bagian dalam mulut, dan sebagian besar produk pasta gigi tidak diuji untuk penggunaan pada kulit wajah. Apa yang efektif untuk menghilangkan plak bisa justru merusak kulit wajahmu.
Mengecilkan Sementara ≠ Penyembuhan Sebenarnya
Meskipun jerawat tampak lebih kecil setelah diolesi pasta gigi, bukan berarti jerawat tersebut benar-benar sembuh. Pasta gigi tidak mengatasi penyebab utama jerawat, seperti:
- Penumpukan bakteri
- Pori-pori tersumbat
- Produksi minyak berlebih
- Fluktuasi hormon
Lebih buruk lagi, iritasi akibat pasta gigi bisa memperparah peradangan atau menyebabkan bintik hitam (hiperpigmentasi pasca-inflamasi) setelah jerawat sembuh. Penggunaan berulang juga bisa melemahkan pelindung alami kulit, membuatnya lebih rentan terhadap jerawat baru.
Alternatif yang Lebih Baik untuk Mengatasi Jerawat
Daripada menggunakan pasta gigi, lebih baik gunakan perawatan yang dirancang untuk efektif sekaligus aman bagi kulit:
- Benzoyl peroxide (2,5–5%) – membunuh bakteri penyebab jerawat
- Asam salisilat (0,5–2%) – membantu membuka pori-pori yang tersumbat
- Niacinamide (Vitamin B3) – mengurangi peradangan dan memperkuat lapisan pelindung kulit
- Minyak pohon teh (tea tree oil) – antimikroba alami (gunakan dalam bentuk yang telah diencerkan)
- Adapalene (Differin) – mencegah pori-pori tersumbat dan mengurangi peradangan
- Asam azelaic – membunuh bakteri, meredakan inflamasi, dan memudarkan noda hitam bekas jerawat
Kesimpulan
Ya, pasta gigi bisa mengecilkan jerawat untuk sementara waktu—tapi ini bukan perawatan yang sebenarnya, dan penggunaannya membawa risiko. Jika kamu butuh solusi cepat, gunakan es batu bersih untuk mengurangi pembengkakan dan lanjutkan dengan perawatan jerawat yang tepat.
https://www.goodrx.com/conditions/acne/does-toothpaste-help-acne
